Pages

Subscribe:

Jumaat, 7 Disember 2012

Info : Petua Untuk Elakkan Cicak Berak Merata-Rata Dalam Rumah (Gambar)

Info : Petua Untuk Elakkan Cicak Berak Merata-Rata Dalam Rumah (Gambar):


Memula amik telur sebijik dalam peti ais. Pecahkan dalam mangkuk, panaskan api, letak minyak dalam kuali pastu goreng telur tu. Dah siap goreng, makan la telur tuh dengan nasi. Letak kicap sikit, baru sedapp....

Dah kenyang makan nasi, amik kulit telur yang korang goreng tadi, mungkin dah ada dalam tong sampah kemudian basuh bersih2.

Dah siap basuh kulit telur tuh, jemur di bawah sinaran matahari selama 3 hari hingga kulit telur tu betul2 kering.

Bila dah kering, amik kulit tuh dan pecah2 kan dia. Agak2 dalam sebesar duit 1sen. Jangan kecik sangat dan janganlah besar sangat. Sedang2 gitu.

Dah pecah2kan kulit tuh, korang lekatkan rapat-rapat pada kadbod dengan gam. Letak kat mana-mana tempat yang selalu encik cicak mengUhUhkan dirinya. Tepi tong sampah ke, bawah meja ke, tepi langsir ke, belakang almari ke, memana jela tempat stratejik yang korang fikirkan perlu.

Dan tunggulah hasilnya. Insyaallah encik cicak dah segan2 nak uh uh kat umah korang lagi. Kalau ter uh uh pun mungkin tak sekerap dan sebanyak macam dulu.

See... senang je kan? Actually tips ni saya dapat dari majalah. Dalam majalah tu cakap, cicak ni alergik dengan mineral kulit telur. Bila dia nampak banyak kulit telur dalam rumah korang, sure dia lari ke rumah jiran.

p/s : Tak tau jadi ke tak.. try je la.. hoho.. 

Sumber : Here



Sabtu, 13 Oktober 2012

Asal Mula Lambang RI Lambang RI Tiru Kerajaan Samudera Pasai

Asal Mula Lambang RI Lambang RI Tiru Kerajaan Samudera Pasai:
(photo: beritasatu.com)


Lambang negara Indonesia ini meniru lambang Kerajaan Samudera Pasai yang duluan eksis.


Penulis: Murizal Hamzah


Jangan salah duga dua lukisan di atas sekilas mirip. Namun kalau diperhatikan detil sangat berbeda. Keduanya juga merupakan lambang dua negara yang berbeda. Yang pertama Garuda Pancasila lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan yang kedua lambang Kerajaan Samudera Pasai.


Asal muasal penggunaan lambang Garuda Pancasila sebagai lambang negara adalah bermula saat Sultan Abdurrahman Hamid Alkadrie II (Sultan Hamid II) memenangi sayembara lambang negara. Sayembara ini diadakan oleh Presiden Soekarno. Sebelumnya ada usulan lambang negara yang diajukan oleh M. Yamin namun ditolak oleh panitia karena masih ada pengaruh Jepang melalui penempatan sinar matahari.


Lambang Kerajaan Samudera Pasai
Lambang Samudera Pasai (sumber: R Indra S Attahashi)
Sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945, baru pada tahun 1950 kita memiliki lambang negara. Jadi selama lima tahun itu Indonesia nirlambang negara. Garuda Pancasila ditetapkan sebagai lambang Negara RI pada 11 Februari 1950 yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 1951.


Lalu Presiden Soekarno memperkenalkan lambang itu kepada masyarakat pada 15 Februari 1950 di Hotel Des Indes Jakarta. Sebelumnya Garuda juga sudah menjadi lambang kerajaan atau stempel kerajaan di Jawa seperti Kerajaan Airlangga.


Sebelum digunakan secara resmi sebagai lambaga negara RI, Garuda juga sudah dipakai sebagai lambang Kerajaan Samudera Pasai yang dulu kala berpusat di Aceh Utara. Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Sultan Malikussaleh (Meurah Silu) pada abad ke 13 atau pada 1267. Seorang petualang Ibnu Batuthah dalam bukunya Tuhfat al-Nazha menuturkan Samudera Pasai sudah menjadi pusat studi Islam di kawasan Asia Tenggara.


Siapa sebenarnya yang merancang lambang Kerajaan Samudera Pasai? “Lambang Kerajaan Samudera Pasai dirancang oleh Sultan Samudera Pasai Sultan Zainal Abidin. Lambang burung itu bermakna syiar agama yang luas, berani dan bijaksana,” sebut R Indra S Attahashi kepada Beritasatu.com, Sabtu (6/10).


Indra menjelaskan, lambang berisi kalimat Tauhid dan Rukun Islam. Rinciannya, kepala burung itu bermakna Basmallah, sayap dan kakinya merupakan ucapan dua kalimat Syahadat. Terakhir, badan burung itu merupakan Rukun Islam.


Pria kelahiran 1974 itu menjelaskan lambang itu disalin ulang oleh Teuku Raja Muluk Attahashi bin bin Teuku Cik Ismail Siddik Attahashi yang merupakan Sultan Muda Aceh yang diangkat pasca peristiwa Perang Cumbok pada 1945. Ketika itu di Aceh Tamiang ada kerajaan sendiri bernama Kerajaan Sungai Iyu.


“Bisa saja disebut, lambang negara Indonesia ini meniru lambang Kerajaan Samudera Pasai yang duluan eksis sebelum kaum Nasionalis Marhaenisme merancang NKRI,” ungkap Indra yang juga generasi ketujuh dari Kerajaan Sungai Iyu.


Indra menjelaskan, lambang Kerajaan Samudera Pasai itu sudah ada dalam silsilah keluarganya lebih dari 100 tahun lalu. Dari kakek atau nenek, lambang itu diwariskan dari generasi ke generasi yang selalu dikisahkan bahwa itu lambang Kerajaan Samudera Pasai.


Disebutkan, asal-usul pendiri Kerajaan Samudera Pasai berasal dari keturunan Turki yakni Al Ghazy Syarif Attahashi yang merupakan panglima memimpin utusan Dinasti Usmaniyah (Ottoman) yang membantu Aceh menghadapi serangan Portugis. Kemudian panglima ketujuh itu menikah dengan seorang putri Sultan Iskandar Muda.


Perihal lambang Negara Indonesia yang mirip dengan lambang Kerajaan Samudera Pasai juga dituturkan oleh Ibrahim Qamarius dosen Universitas Malikussaleh Aceh Utara. Setelah digelar seminar International Conference and Seminar "Malikussaleh; Past, Present and Future di Aceh Utara pada 11-12 Juli 2011, masyarakat mengirim lambang Kerajaan Samudera Pasai yang merupakan replika.


Lambang itu dilukis oleh Teuku Raja Muluk Attahashi, keturunan dari panglima Turki Utsmani yang ke Aceh ketika Sultan Iskandar Muda menghadapi Portugis, pimpinan dari Panglima Tujuh Syarif Attahashi.


Ibrahim menjelaskan, walaupun lambang Indonesia mirip dengan Kerajaan Samudera Pasai belum bisa dipastikan Indonesia meniru dari Samudera Pasai. Menurutnya, perlu pengkajian lebih lanjut.


“Panitia melakukan pengkajian konprehensif mengenai lambang atau gambar tersebut dan kemungkinan dibahas pada International Conference and Seminar Malikussaleh kedua pada 2013,” ungkap Ibrahim yang mantan ketua panitia konferensi itu kepada Beritasatu.com, Sabtu (6/10).


Terlepas dari klaim inspirasi Garuda dari lambang Kerajaan Samudera Pasai, sejarawan LIPI Aswi Warman Adam menegaskan kalau klaim itu menunjukkan kecintaan bangsa Indonesia. "Ini bukanlah sebuah klaim yang menjurus ke arah negatif. Ini merupakan sebuah bentuk kecintaan bangsa Indonesia, yang dulu saat proses pemilihan lambang negara memang ikut terlibat," kata Asvi.


Lansiran BeritaSatu, 8.Oct.2012


Like → Tweet :
Join → Follow :

Ulama: “Jangan Usik Syariat Islam Aceh!”

Ulama: “Jangan Usik Syariat Islam Aceh!”:


BANDA ACEH - Kalangan ulama Aceh meminta berbagai pihak tidak mengusik penerapan syariat Islam yang telah berlaku secara kaffah (menyeluruh) di provinsi ini.



"Ada indikasi atau upaya pihak tertentu menggiring opini publik seakan-akan pelaksanaan syariat Islam di Aceh itu menyeramkan," kata Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Rabu (10/10/2012).



Dijelaskan, masalah penerapan syariat Islam di Aceh selain telah diatur dalam undang-undang terkait kekhususan Aceh bidang agama juga keinginan masyarakat di provinsi mayoritas penduduknya adalah muslim.



"Memang ada indikasi pihak tertentu yang terus menggambarkan bahwa syariat Islam di Aceh itu dengan sebutan melanggar HAM, dan diskriminatif terhadap kaum perempuan," katanya menjelaskan.



Bahkan, kata dia, jika petugas syariat Islam seperti Wilayatul Hisbah/WH melakukan patroli atau razia terus dilakukan pemantauan seperti yang terjadi di Kota Langsa.



Di pihak lain, Faisal Ali yang juga Ketua PWNU Aceh mengimbau instansi yang terkait dengan penegakan syariat Islam di Aceh agar terus melakukan tugasnya sesuai peraturan berlaku.



"Kami mendukung penuh kepada instansi yang ditugaskan untuk mengawasi dan menegakkan syariat Islam di Aceh. Tidak perlu takut meski ada pihak-pihak yang mencoba menghalangi tugas mulia ini untuk kemaslahatan masyarakat Aceh," kata dia mengimbau.



Tugas pengawasan pelaksanaan syariat Islam itu merupakan sesuatu yang mulia dari pandangan agama, karena telah melakukan pencegahan terjadinya kemaksiatan, katanya menambahkan.



"Kalau ada warga yang dicambuk tentunya sebagai akibat dari perbuatannya melanggar syariat Islam, seperti kasus judi, khalwat dan maisir (minuman keras). Artinya sanksi cambuk itu dilakukan jika ada orang yang melanggarnya," kata Faisal Ali.



Kendati demikian, ia juga mengharapkan agar jika dalam penerapan hukuman dinilai belum sempurna maka masyarakat berhak memberikan pendapatnya untuk kesempurnaan bagi pelaksanaan syariat Islam kaffah di provinsi berjuluk 'Serambi Makkah' ini.



*Sumber: ANTARA

Like → Tweet :
Join → Follow :

Wawancara Muhammad Ali: “Buku Favorit? Itu Pertanyaan Bodoh! Harus Quran!”

Wawancara Muhammad Ali: “Buku Favorit? Itu Pertanyaan Bodoh! Harus Quran!”:


Siapa tak kenal Muhammad Ali? Dalam dunia tinju, ia adalah sosok besar yang dihormati dan disegani, baik oleh rekan ataupun lawannya. Ia tangguh, kokoh, dan teruji dengan memenangkan banyak prestasi semasa karirnya. Di dunia yang lain, ia terkenal, salah satunya karena memeluk Islam.


Ali telah berumur 70 tahun, tinggal di Barrien Spring, dua jam dari Chicago, sebuah desa kecil dengan hanya berpenduduk sekitar 2.000 orang. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Ali berjuang melawan penyakit parkinson, yang mengakibatkannya berbicara begitu pelan sehingga tidak mungkin orang untuk mendengarnya.


Berikut ini adalah wawancara dengannya, yang ikut dijawab oleh istrinya, Leony Ali:



Anda selalu memiliki keyakinan pada diri sendiri. Bagaimana Anda menyeimbangkan keyakinan ini dalam diri Anda dengan kerendahan hati Anda sebagai seorang Muslim?



Allah Maha Besar. Saya hanyalah seorang petinju.



Anda adalah satu-satunya Muslim yang pernah menyalakan obor pada Olimpiade…



Tidak banyak yang bisa memiliki kesempatan itu. Selain itu, saya tahu bahwa hal itu akan membantu Islam untuk memiliki seorang Muslim mengambil peran penting seperti itu. Itu membuat saya bahagia.



Apakah Anda berpikir Islam membuat semuanya lebih mudah seperti untuk Mike Tyson dan Kareem Abdul-Jabbar?



Hanya Allah yang tahu.



Semua orang tahu Anda sebagai Muhammad Ali sekarang. Tapi ada saat ketika penulis dan presenter olahraga menolak untuk mengakui nama Muslim Anda. Bagaimana perasaan Anda tentang ini?



Itu tidak mengganggu saya. Ketika semua wartawan menolak untuk memanggil saya dengan panggilan Muhammad Ali, dan terus memanggil saya dengan nama Kristen, Cassius Clay, saya memukul mereka. Saya berteriak kepada mereka: Siapa nama saya?! Apa nama saya?! (Bercanda, red).



Saya memahami bahwa anak-anak menghadapi tekanan dengan nama-nama Muslim mereka. Mereka mencoba untuk mengubah nama mereka, untuk menyesuaikan diri. Kami punya putra berusia 5 tahun, Asad. Anak-anak ingin menjadi seperti kawan sebaya mereka, ini adalah sebuah isu yang muncul dalam ras, sikap mereka, dan nilai-nilai mereka. Untungnya bagi Asad, dia selalu bisa menerima. Namanya adalah bagian dari dirinya. Itulah dia. Tetap kuat. Baca Quran. Berdoa. Memuji Allah. Hal-hal ini akan membantu Anda.



Bagaimana doa membantu Anda dalam semua tantangan yang Anda hadapi dalam hidup?



Berdoa membuat saya kuat.



Anda berada di bawah pengawasan oleh FBI, Anda dihukum karena menolak induksi dalam Perang Vietnam, gelar Anda dilucuti dari Anda, paspor disita dan Anda dilarang dari tinju selama tiga setengah tahun. Bagaimana Anda menghadapi pengalaman pahit itu?



Apa pun yang saya lakukan, saya lakukan untuk Allah. Apapun rintangan yang ada, akan dihilangkan oleh Allah.



Ketika melawan Ken Norton, rahang Anda rusak tetapi Anda masih berjuang selama 12 ronde. Ketika melawan Sony Liston, satu mata Anda buta dan hampir tidak bisa melihat selama ronde berlangsung, namun Anda masih menang. Apa yang membuat Anda tegar?



Shalat.



Siapa yang ingin hadapi di ring tinju sekarang?



Joe Frazier.



Apa pendapat Anda tentang Tyson?



Tyson adalah Muslim.



Jika Anda masih aktif bertinju, apakah Anda bisa mengalahkannya?



Mudah.



Apakah olahraga ada dalam Islam?



Tidak, tidak ada yang menentangnya. Bahkan Nabi, semoga berkah Allah tercurah kepadanya, berpartisipasi dalam gulat dan olahraga lainnya. Jika tidak ada dalam Quran, maka tidak ada yang salah dengan itu. Apa yang dibolehkan, halal dan tidak boleh, haram hanya ditentukan oleh Allah dalam Islam.



Saya mendengar bahwa sebelum Anda masuk Islam, Anda tidak bisa membaca dengan baik?



Saya menderita disleksia. Saya tidak pernah fokus pada mekanisme membaca, tapi sekarang saya bisa menghabiskan berjam-jam sehari membaca. Ketika saya membaca Quran, saya akan menyalin bagian-bagian yang benar-benar menyentuh saya. Saya membaca buku-buku Islam, dan buku riset.



Bagaimana Anda menyikapi kesuksesan?



Bersyukur atas anugerah Allah.



Bagaimana Anda menghadapi kekalahan di ring dan dalam hidup?



Saya bisa melakukan yang terbaik dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.



Apa hal yang paling sulit yang pernah Anda lakukan?



[Berpikir untuk waktu yang lama] menceraikan istri pertama saya. Itu adalah hal yang paling sulit. Itu karena dia tidak mau memeluk Islam.



Anda memenangkan kejuaraan dunia kelas berat 3 kali dan berhasil mempertahankannya 19 kali. Apa tujuan Anda sekarang?



Menyebarkan Islam. Itu saja.



Apa yang menjadi prestasi terbesar Anda?



Memeluk Islam.



Jika Anda bisa kembali pada masa lalu, apa yang akan Anda ubah?



Saya akan menjadi seorang Muslim pada usia sepuluh tahun.



Masjid manakah yang paling anda sukai?



Semua masjid. Saya suka semua masjid karena setiap masjid merupakan wajah Makkah. Kemanapun saya pergi, saya selalu bertanya di mana masjid terdekat agar saya bisa shalat di sana.



Manakah doa yang Anda ingat sebagai yang terbaik/paling penting bagi Anda?



Doa sebelum melawan Joe Frazier.



Buku favorit?



Itu pertanyaan yang bodoh! Itu harus Quran.



Makanan Favorit?



Ayam dan nasi, atau jika saya di sebuah negara Islam, daging kambing dan nasi. Selain itu, es krim.



Bunga kesukaan Anda?



Mawar. Tapi saya menghargai segala sesuatu dari Allah.



Negara mana yang paling Anda sukai?



Kami berada di Jakarta dan itu sangat mengagumkan. Ada sekitar 70.000 orang, semua umat Islam yang keluar untuk menemui saya. Saya telah berkeliling ke mana-mana, tetapi saya sangat suka pergi ke negara-negara Muslim.



Ketika wawancara berakhir, Muhammad Ali memberi isyarat:



“Saya ingin menunjukkan sesuatu kepada Anda.” ujarnya.



Dia mengepalkan tangannya, dan menggenggam sebuah saputangan ke telapak tangannya yang tertutup itu dan kemudian membuka kedua tangannya. Tangannya kosong dan saputangan telah lenyap. Ia menutup tinju kanannya lagi dan perlahan-lahan mengeluarkan sapu tangan. Dia melakukan trik itu beberapa kali.



Dia menjelaskan bagaimana hal itu dilakukan dengan jari palsu untuk menyembunyikan saputangan.



“Saya menunjukkan kepada Anda bagaimana setan dapat menipu Anda.” pungkasnya.



***


*Nukilan:ERAMUSLIM

Like → Tweet :
Join → Follow :
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Anda Tak tahu solat?
Jangan malu Sila klik pada Gambar untuk melihat animasi solat yang ringkas beserta audio bacaan yang mudah difahami!