Iklan berdurasi 12 saat itu, memperlihatkan cuplikan orasi dari ditaktor Nazi tersebut, yang menyerukan bahawa lelaki tidak boleh menggunakan shampo wanita jika mereka tidak ingin memakai pakaian wanita.
Komuniti Yahudi Turki, mengancam akan menempuh langkah hukum atas penggunaan susuk Hitler untuk mempromosikan produk.
Pejabat Ketua Rabbi di Ibukota Turki, Istanbul, juga menuntut permintaan maaf publik dari perusahaan atas iklan yang telah melukai hati nurani masyarakat".
Pihak perusahaan pembuat iklan tersebut, yang juga berbasis di Istanbul, Marka, dan perusahaan yang menghasilkan produk shampo itu, Biota Laboratories, menyatakanakan menarik iklan shampo Biomen.
Namun menurut Marka, pihaknya tak bermaksud menyinggung perasaan warga Yahudi. "Kami hanya ingin mengolok-olok Hitler, dengan membuatnya membintangi sebuah iklan shampo," ucap Beril Mardin, Akun Direktur Marka.
"Hal ini memang sangat menjengkelkan, dan yang paling mengejutkan, orang-orang di Turki dan di seluruh dunia telah salah mengertikan iklan ini, mereka mengira Hitler sedang digambarkan sebagai lambang kejantanan, atau seolah-olah iklan itu sedang mencuba untuk membenarkan dia atau ideologinya," lanjutnya.Sebanyak 20.000 orang Yahudi, tinggal di Turki, dengan konsentrasi terbanyak diIstanbul, kota yang majoriti penduduknya beragama Islam.
Sebahagian besar masyarakat Yahudi di Turki adalah keturunan dari Sephardim, yang lepas lari dari Inkuisisi Sepanyol, dan mencari perlindungan di Kekaisaran Ottoman, sekitar 500tahun yang lalu. (bbc)
0 ulasan:
Catat Ulasan