Pages

Subscribe:

Rabu, 20 Jun 2012

Sekilas Tentang DENSUS 88

Sekilas Tentang DENSUS 88:

SDETASEMEN KHUSUS 88 ANTI TEROR MABES POLRI

Sekilas Tentang DENSUS 88 (Detasemen Khusus 88) Anti Teror Mabes Polri
Berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep/756/X/2005, tentang Pengesahan Pemakaian Logo Densus 88 Anti Teror, tanggal 18 Oktober 2005, maka berikut ini adalah LOGO DENSUS 88 ANTI TEROR.Logo dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Berupa desain lingkaran dengan garis warna hitam dengan tulisan “DETASEMEN KHUSUS 88 ANTI TEROR” dengan latar belakang warna merah marun dan di tengah-tengah lingkaran terdapat gambar burung hantu warna hitam dan abu-abu dengan latar belakang warna kuning terang.


ARTI LOGO
Burung Hantu
Burung hantu merujuk pada spesies burung “nocturnal” (aktif waktu malam) dan mempunyai bentuk muka yang berbeda dengan burung biasa. Muka burung hantu berbentuk rata seperti muka manusia dengan kedua belah matanya menghadap ke depan. Burung hantu juga mempunyai paruh bengkok kebawah yang tajam, dan mempunyai bulu jambul yang lembut.
Burung hantu adalah binatang pemangsa yang efisien karena dilengkapii perlengkapan yang memadai sebagai predator. Matanya yang terletak dibagian depan memberi kesan burung ini pandangan “menyatu” yang hebat. Dimana seekor burung hantu mempunyai kemampuan penglihatan secara binokuler (melihat sebuah obyek dengan kedua mata secara bersamaan), sehingga burung hantu dapat melihat obyek secara tiga dimensi dengan wilayah penglihatan 110 derajat, 70 derajat diantaranya dapat dilihat secara binokuler. Namun ia bisa memutar kepalanya 270 derajat sehingga bisa melihat ke belakang dengan mudah.

Karena sering berburu dimalam hari, burung hantu dilengkapi dengan sistem pendengaran yang sagat baik. Telinga terletak di dekat mata dan dilingkupi oleh wajah yang lebar. Wajah yang lebar ini berfungsi seperti radar menangkap suara yang menyalurkan gelombang suara melaui otot-otot wajah ke telinga. Daya penglihatannya dan pendengarannya pada malam hari sangat tajam, mampu mendengar cicitan tikus pada jarak 500 m. Cakarnya yang tajam akan keluar memanjang saat menyerang sehingga meningkatkan keberhasilan serangan.

Burung hantu juga dilengkapi sepasang sayap yang cukup spesial karena mampu meredam gerakan udara yang membuatnya tidak bersuara saat terbang dan menangkap mangsanya dengan kejutan. Itu juga membuatnya mampu mendengar pergerakan buruannya dengan jelas sambil terbang.
Semuanya itu membuat Burung Hantu memiliki kemampuan berburu yang sangat tinggi, tangkas, cekatan dan disamping menyambar juga mengejar mangsanya di atas tanah. Penelitian pada jenis tertentu, kotoranya menunjukkan 99% memangsa tikus sedangkan 1% memangsa serangga. Mengkonsumsi tikus lebih banyak 2-3 ekor per hari namun daya membunuh lebih dari yang dimakannya.

FILOSOFI
Burung hantu dengan kemampuan penglihatan yang tajam, pendengaran yang kuat karena “radar” yang ada pada wajahnya, kemampuan bergerak tanpa bersuara di malam hari, dan kecepatan terbang yang tinggi akan memburu tikus (yang dimanapun selalu mengganggu dan merusak) kemanapun bersembunyi secara cepat dan akurat. Tikus dapat diartikan sebagai teroris yang selalu mengganggu umat manusia. Kemampuan burung hantu tersebut dapat melambangkan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat bergerak dengan sangat rahasia digunakan sebagai logo Detasemen Khusus 88 Anti Teror untuk memburu teroris kemanapun berada.

Arti angka 88 pada tulisan Detasemen Khusus 88 ini menyerupai dua buah borgol. Angka 88 merupakan representasi dari korban peristiwa bom Bali pada tahun 2002 dari warga asing yang mengalami korban terbanyak yaitu Australia. Makna “88″ berikutnya adalah, angka “88″ tidak terputus dan terus menyambung. Ini artinya bahwa pekerjaan Detasemen 88 Antiteror ini terus berlangsung dan tidak kenal berhenti. Angka “88″ juga menyerupai borgol yang maknanya polisi serius menangani kasus ini.

Meski sudah terjadi ratusan pengeboman di Indonesia sejak tahun 1999, pemerintah Republik Indonesia belum menyadari akan adanya aktivitas terorisme di Indonesia. Kasus pengeboman di Bali tanggal 12 Oktober 2002 telah membuka mata pemerintah Republik Indonesia dan dunia pada umumnya bahwa di Indonesia benar telah terjadi aktivitas terorisme yang sangat serius.

Perundang-undangan pemberantasan terorismepun segera dibentuk, bahkan diberlakukan surut untuk penanggulangan terorisme tersebut. Untuk dapat menanggulangi terorisme di Indonesia,segera dibuat naskah kerjasama internasional di bidang kepolisian, teknik dan intelijen dengan negara negara di dunia.

Untuk dapat segera mengungkap kasus bom Bali tersebut, Kepala Kepolisian Republik Indonesia membentuk satuan tugas yang anggota-angotanya dipilih dari polisi-polisi terbaik dari seluruh Indonesia. Tugas pokok satuan tugas yang baru dibentuk adalah untuk dapat segera mengungkap kasus pengeboman,menangkap pelaku dan membongkar jaringan teroris yang ada di belakangnya. Cara kerja satuan tugas tersebut agar lebih efektif, maka diberi keleluasaan untuk memotong segala bentuk hambatan birokratis di lingkungan Polri.

Persenjataan Densus 88

Satuan pasukan khusus baru Polri ini dilengkapi dengan persenjataan dan kendaraan tempur buatan Amerika, seperti senapan serbu Colt M4, senapan penembak jitu Armalite AR-10, dan shotgun Remington 870. Dikedepan satuan ini akan memiliki pesawat C-130 Hercules sendiri untuk meningkatkan mobilitasnya.
Senapan serbu Colt M4



Senapan penembak jitu Armalite AR-10



Shotgun Remington 870



Pesawat C-130 Hercules 

Disalin dari : http://blog-thelounge.blogspot.com

===========================================================================================================

Dikira Preman, Anggota Densus 88 Diserang Warga
M Wismabrata | Tri Wahono | Jumat, 11 Mei 2012 | 18:58 WIB

|
Share:
KOMPAS.com/M WismabrataRudy Hartono saat mendatangi Mapolresta Solo.
SOLO, KOMPAS.com - Dua pemuda yang diduga terlibat terorisme jaringan Medan dan komplotan pengeboman Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton, Jebres, Solo, Jawa Tengah, ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di dua lokasi pada Jumat (11/5/2012) siang.
Penangkapan terhadap salah satu tersangka teroris bernama Rizky Dian Furqoni alias Kuncung (17), warga Semanggi sempat diwarnai tembakan pistol dua kali setelah anggota densus dilawan oleh sejumlah teman tersangka.
Menurut keterangan saksi, saat itu tersangka meneriakkan takbir dan spontan warga di sekitar membela tersangka. Warga menduga, tersangka dikeroyok oleh warga lainnya.
Kampung di mana tersangka tinggal, beberapa hari sebelumnya terlibat bentrokan dengan warga kampung lain di kota Solo.
Namun setelah melakukan tembakan peringatan dan menunjukan identitas, anggota Densus 88 anti teror pun luput dari amukan warga.
"Menurut salah satu warga saya, katanya ada ledakan dua kali tapi saya sendiri tidak tahu, dan petugas sempat dipukuli warga hingga helmnya pecah. Lalu setelah petugas menembakan senjata, warga bubar. Saya sendiri belum mendapat tembusan adanya penangkapan tersebut," kata Agus, Ketua RT 4 RW 4, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo.
Sementara itu, salah satu tersangka lainnya bernama Teguh (21) alias Parkit Warga Gunungan, Giri Roto, Ngempak, Boyolali telah ditangkap anggota Densus 88 ketika menjaga parkir di Blok 3, Pasar Legi, Kota Solo.
Menurut keterangan Ayah tersangka Rudy Hartono saat mendatangi Polresta Solo, Dian setiap harinya bekerja berjualan sepatu keliling.
Masih menurut Rudy, usai melakukan salat Jumat di Jalan Comal RT 4 RW 6 tak jauh dari rumahnya, petugas Densus 88 mengejar Dian menggunakan motor dengan cara menabrak sepeda motor hingga Dian terjatuh.
Mereka sempat terlibat keributan antara warga yang membela Dian dan petugas Densus.
"Saya sedang menunggu kelahiran isteri saya, adik Dian, lalu saya diberi tahu kalau Dian ditangkap petugas. Saya juga mendengar dirinya ditangkap Densus 88, tapi saya enggak percaya" katanya.

Sumber : kompas.com

0 ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Anda Tak tahu solat?
Jangan malu Sila klik pada Gambar untuk melihat animasi solat yang ringkas beserta audio bacaan yang mudah difahami!